Maret 19, 2025

Karang Gigi : Bahaya dan Pentingnya Perawatan

Karang gigi adalah plak yang mengeras akibat penumpukan sisa makanan dan bakteri di gigi. Jika tidak segera dibersihkan, karang gigi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, tidak hanya pada gigi dan gusi, tetapi juga berpengaruh pada kesehatan tubuh secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting untuk memahami bahaya karang gigi serta melakukan perawatan rutin, termasuk konsultasi dan tindakan medis yang tersedia di Rumah Sakit FMC.

Bahaya Karang Gigi

Berikut ini adalah beberapa bahaya dari karang gigi:

Gusi Meradang dan Berdarah

Karang gigi yang menumpuk dapat menyebabkan peradangan pada gusi (gingivitis). Gejalanya meliputi gusi yang memerah, membengkak, dan mudah berdarah saat menyikat gigi. Jika tidak ditangani, kondisi ini bisa berkembang menjadi penyakit gusi yang lebih parah.

Penyakit Periodontitis

Jika gingivitis dibiarkan, dapat berkembang menjadi periodontitis, yaitu infeksi serius yang merusak jaringan gusi dan tulang penyangga gigi. Periodontitis bisa menyebabkan gigi goyang bahkan tanggal.

Bau Mulut (Halitosis)

Karang gigi menjadi tempat berkembang biaknya bakteri yang dapat menyebabkan bau mulut tidak sedap. Hal ini tentu bisa mengganggu kepercayaan diri dan kenyamanan saat berkomunikasi.

Peningkatan Risiko Penyakit Jantung

Penelitian menunjukkan bahwa infeksi gusi akibat karang gigi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Bakteri dari mulut bisa masuk ke aliran darah dan memicu peradangan yang berkontribusi pada penyakit kardiovaskular.

Infeksi dan Abses Gigi

Karang gigi yang menumpuk dapat menyebabkan infeksi di sekitar akar gigi, memicu pembentukan abses atau nanah yang menimbulkan nyeri hebat dan berisiko menyebar ke bagian tubuh lainnya.

Pencegahan dan Perawatan Karang Gigi

Untuk mencegah bahaya karang gigi, penting untuk menjaga kebersihan gigi dan gusi dengan cara:

Menyikat gigi minimal dua kali sehari dengan pasta gigi yang mengandung fluoride.
Menggunakan benang gigi untuk membersihkan sela-sela gigi dari sisa makanan dan plak.
Mengurangi konsumsi makanan dan minuman manis yang dapat memicu pertumbuhan bakteri.
Melakukan pemeriksaan dan pembersihan karang gigi secara rutin ke dokter gigi.